Home / Berita / Sikap Tegas UNIFIL Tolak Permintaan Israel untuk Tarik Mundur Pasukan

Sikap Tegas UNIFIL Tolak Permintaan Israel untuk Tarik Mundur Pasukan

Beirut

United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) menolak dengan tegas permintaan Israel untuk menarik pasukan dari Lebanon. Sikap tegas ini ditunjukkan PBB saat Israel menyerang markas UNIFIL yang merupakan pasukan perdamaian PBB.

Dilansir Al Arabiya, Israel mengklaim tak sengaja usai militernya melukai dua prajurit UNIFIL di Naqoura, Lebanon selatan. Israel berdalih serangan itu tidak direncanakan.

Militer Israel mengatakan mereka diberitahu bahwa dua penjaga perdamaian PBB secara tidak sengaja terluka selama pertempuran IDF melawan Hizbullah di Lebanon selatan. Israel juga menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa tersebut dan mengklaim akan melakukan peninjauan menyeluruh untuk mengetahui efek dari serangan di pos PBB di Lebanon.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“IDF menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden semacam ini dan saat ini sedang melakukan peninjauan menyeluruh di tingkat komando tertinggi untuk mengetahui rinciannya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Serangan tentara Israel di markas UNIFIL yang berlokasi di Naqoura, Lebanon selatan, terjadi pada Kamis (10/10) waktu setempat. Dua prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan PBB terluka akibat serangan itu.

Jumlah korban luka dari pihak pasukan perdamaian PBB akibat serangan Israel kembali bertambah pada Minggu (13/10/2024). Kini, sedikitnya ada lima tentara pasukan perdamaian PBB yang mengalami luka-luka akibat gempuran militer Israel di perbatasan Lebanon.

Fasilitas pasukan perdamaian PBB yang ada di Lebanon bagian selatan juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat serangan Israel beberapa waktu terakhir, yang selalu diklaim pihak Israel menargetkan kelompok Hizbullah. Pasukan Interim PBB di Lebanon, seperti dilansir AFP, mengumumkan pada Sabtu (12/10) bahwa satu lagi tentara mereka terkena tembakan tak dikenal di Lebanon bagian selatan.

“Semalam, seorang penjaga perdamaian di markas UNIFIL (di Naqura), terkena tembakan karena aktivitas militer yang sedang berlangsung di dekatnya… Kami belum mengetahui sumber tembakan tersebut,” ucap UNIFIL dalam pernyataannya.

Satu tentara UNIFIL, yang tidak disebut asal negaranya itu, kini dalam kondisi ‘stabil’. Beberapa hari terakhir, UNIFIL melaporkan pasukannya yang ada di Naqura dan juga di beberapa posisi lainnya, ‘berulang kali’ dihantam serangan.

UNIFIL awalnya melaporkan pada Kamis (10/10) bahwa tembakan tank Israel melukai dua pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia, yang terjatuh dari menara pengawas di area Naqura, Lebanon. Keesokan harinya, UNIFIL melaporkan rentetan ledakan di dekat menara pengawas di Naqura melukai dua tentara pasukan perdamaian PBB lainnya asal Sri Lanka.

Pasukan UNIFIL Tetap di Lebanon

UNIFIL pun menolak permintaan Israel untuk menarik pasukan penjaga perdamaian dari posisi mereka di wilayah Lebanon bagian selatan. UNIFIL menegaskan pasukannya tidak akan berpindah posisi di area perbatasan Lebanon, meskipun lima personel mereka luka-luka dan beberapa fasilitasnya mengalami kerusakan akibat pertempuran antara Israel dan Hizbullah.

Dilansir AFP, Juru bicara UNIFIL Andrea Tenenti menyebut Israel telah meminta pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mundur ‘dari posisi di sepanjang Garis Biru atau hingga 5 kilometer dari Garis Biru’ yang merujuk pada sebutan untuk garis demarkasi antara Lebanon dan Israel.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Source link

Tagged:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *