Jakarta –
Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh calon menteri dan calon wakil menteri. Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK mengatakan, nama-nama yang dipanggil adalah tokoh yang keren.
Menurut JK, jumlah kementerian di kabinet Prabowo merupakan hak prerogatif Presiden, terlebih Undang-undang tak lagi membatasi jumlah kementerian hanya 34 kementerian.
“Oh keren-keren. Ya itu hak prerogratif presiden. Apalagi Undang-undang itu yang baru sudah dirubah batasan 34 itu, jadi itukan semua tergantung kepada kebutuhan dan apa yang disampaikan oleh bapak presiden terpilih,” kata JK di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK berharap, para calon menteri dan wakil menteri yang akan dipilih oleh Prabowo dapat bekerja dengan maksimal. Dia juga berharap pemerintahan yang akan datang, mengutamakan koordinasi, sebab jumlah kementerian menjadi lebih banyak dibandingkan jumlah kementerian di kabinet sebelumnya.
“Ya tentu kita harapkan bahwa menteri dan wakil menteri yang dipilih itu dapat bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Dan yang sangat penting, karena ini kabinetnya lebih besar, maka koordinasinya yang sangat penting,” katanya.
Menurut JK, pemisahan sejumlah kementerian di kabinet Prabowo akan berjalan efektif jika koordinasi berjalan baik. Karena itu ia menilai pentingnya koordinasi di pemerintahan yang akan datang.
“Ya itu lah tergantung koordinasinya, akan sangat efektif kalau koordinasi baik. Tapi nanti kalau kurang koordinasi, tentu juga memang perlu diperbaiki,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh calon menteri dan calon wakil menteri serta kepala badan ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Setelah pemanggilan itu, Prabowo memberikan pembekalan kepada calon menteri dan wakil menteri di Hambalang, Bogor.
(isa/isa)